“Mungkin jika aku tak bertemu denganmu aku tak akan merasa serindu ini, dan secinta ini”
Tepat di tempat ini, aku berdiri memijakan kaki di selatan
bekasi yang panas, penuh polusi dan permukiman kumuh yang tak terurus, tetapi
menjadi rumah tercinta bagiku
Kumelihat sesosok senyum memanja, rambut hitam kecokelatan,
mata indah gelap yang memancarkan sinar, kulit hitam manis ciri khas wanita
asia
“manis banget ya allah”
tercengang aku bergumam
Tawanya yang khas sedikit aneh membuatnya aku semakin
tertarik mendekatinya, semakin tertarik mempelajari hidupnya, sebelumnya aku
tak pernah segila ini tentang wanita secara, masa lalu yang kelam oleh wanita
membuatku trauma untuk mendekati wanita untuk ke 2x nya, tetapi kali ini
berbeda, kali ini aku merasakan getaran aneh, perasaan yang aneh,
berdebar-debar di dada, otak ku berhenti berjalan sejenak, inikah yang
dinamakan cinta, tuhan?
Perlahan tapi pasti aku mendekatinya, seperti kaum muda mudi
lainnya, perasaan tersipu malu dan gengsi untuk memulai sebuah percakapan,
sedikit tawa aneh yang menghiasi wajah ketika bertatap muka.
Aku tak tau apa yang akan terjadi esok hari, minggu depan,
atau bulan depan, itu semua adalah rahasia tuhan, yang kutahu adalah aku tak
akan menyerah padamu, dan aku sepertinya mulai mencintaimu,
kuharap ini bukan
sekedar cinta instan yang berakhir dengan cara yang instan juga
sungguh sebuah
hari penuh “ke-lebay-an” tetapi penuh dengan canda dan tawa juga
Saat ini tumbuh sebuah harapan padanya
Apa ini cinta yang ditunjukan tuhan padaku?
Apa ini pengganti yang tuhan pernah janjikan padaku?
Apa ini sebuah awal kisah yang baru bagiku?
Itu adalah pertanyaan hari ini,
dan esok hari aku akan
menemukan jawabannya
Secepatnya
Sekiranya
Dan sesiapnnya.
No comments:
Post a Comment