Tuesday, August 13, 2013

Untukmu Yang Tak Akan Pernah Kembali

Entah untuk yang keberapa kalinya aku mengeluhkan hal ini, mungkin sudah beratus-ratus kali bahkan beribu-ribu kali.
Sehingga semua orang orang disekitarku seakan akan menjauhiku dan menganggap diriku ini sudah gila, tak ber-otak, menjadi seorang yang psikopat

Aku akui aku munafik, dibelakangmu aku mencoba untuk melupakanmu, mengahapus, berusaha tak mengingat setitik tentang dirimu, tapi?
Tetapi ketika berhadapan denganmu, aku menangis, aku memohon, layaknya binatang yang tak mempunyai harga diri, apa kamu akan menyebutku seorang yang tak berprinsip atau tak berpendirian?
Aku tak peduli apa katamu, kata dia, mereka, kalian, ini diriku dan inilah aku, suka tidak inilah aku!

Memang semua orang telah berkata “tinggalin! Lo punya harga diri gak sih?!” tapi kamu rasakan betapa beban yang kurasa ini begitu berat.
Kamu, dia, mereka, kalian tak akan pernah merasakan hal ini sebelum kalian menjalani sebuah perjalanan berat mencari jati diri dan cinta sejati yang penuh liku, kebohongan, kesakitan, dan rasa untuk menyerah
Tetapi seiring kita berjalannya waktu di setiap perjalanan tak selalu buruk, ada banyak hal yang akan kamu tau dari segi manapun

Dan... kini aku masih sendiri termenung tanpa alasan yang jelas dan tujuan hidup yang tak menentu
Dan... aku masih mencumbui bayangmu di keheningan malam, mengingat segala kenangan yang kamu tanam di otakku
Dan... aku tak dapat berbuat apa apa 


No comments:

Post a Comment