Entah
untuk yang keberapa kalinya aku mengeluhkan hal ini, mungkin sudah
beratus-ratus kali bahkan beribu-ribu kali.
Sehingga
semua orang orang disekitarku seakan akan menjauhiku dan menganggap diriku ini
sudah gila, tak ber-otak, menjadi seorang yang psikopat
Aku akui
aku munafik, dibelakangmu aku mencoba untuk melupakanmu, mengahapus, berusaha
tak mengingat setitik tentang dirimu, tapi?
Tetapi ketika
berhadapan denganmu, aku menangis, aku memohon, layaknya binatang yang tak mempunyai harga diri, apa kamu akan menyebutku seorang yang tak berprinsip atau tak
berpendirian?
Aku tak
peduli apa katamu, kata dia, mereka, kalian, ini diriku dan inilah aku, suka
tidak inilah aku!
Memang
semua orang telah berkata “tinggalin! Lo punya harga diri gak sih?!” tapi kamu
rasakan betapa beban yang kurasa ini begitu berat.
Kamu,
dia, mereka, kalian tak akan pernah merasakan hal ini sebelum kalian menjalani
sebuah perjalanan berat mencari jati diri dan cinta sejati yang penuh liku,
kebohongan, kesakitan, dan rasa untuk menyerah
Tetapi
seiring kita berjalannya waktu di setiap perjalanan tak selalu buruk, ada banyak hal yang akan kamu tau dari segi
manapun
Dan...
kini aku masih sendiri termenung tanpa alasan yang jelas dan tujuan hidup yang
tak menentu
Dan... aku masih mencumbui bayangmu di keheningan malam, mengingat segala kenangan yang kamu tanam di otakku
Dan... aku tak dapat berbuat apa apa
No comments:
Post a Comment